Salah satu tugas terpenting Orang Tua adalah mendidik anak – anak agar mereka tumbuh dengan baik dan menjadi orang yang sukses dan berguna. Namun ternyata dalam membesarkan dan mendidik anak, terkadang orang tua tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan dalam mendidik anak dan membesarkannya.
Kesalahan orang tua dalam mendidik anak bisa sangat mempengaruhi dalam pertumbuhan mereka dari usia anak-anak hingga remaja, dan tentunya kesalahan dalam mendidik anak akan memberikan lebih banyak pengaruh yang buruk pada anak dan akan membentuk mental serta karakter yang kurang baik untuk kedepannya.
Para orang tua memang tidak semuanya memiliki ilmu mengenai cara mendidik anak dari jenjang pendidikan formal yang mempelajari tentang ilmu parenting, biasanya para orang tua hanya akan meneruskan dan menerapkan pengalaman bagaimana mereka dibesarkan oleh orang tua mereka semasa kecil. Cara mendidik anak yang mereka dapatkan dari pengalaman dan orang tua mungkin tidak semuanya salah, tapi mungkin ada juga beberapa penerapan cara mendidik anak yang salah, kurang maksimal dan atau perlu kita perbaiki.
Agar kesalahan – kesalahan yang sering terjadi dalam proses pendidikan anak tidak terjadi pada anak kita, berikut ini beberapa contoh kesalahan penerapan metode dalam mendidik anak yang bisa kita hindari, atau kita perbaiki jika terlanjur tidak kita terapkan tanpa kita sadari.
Baca Cepat
show
5 kesalahan dalam mendidik anak yang sebaiknya kita hindari
1. Pemahaman bahwa anak gemuk itu sehat
Selama ini banyak orang tua yang merasa tidak ada masalah jika memiliki anak yang gemuk atau memiliki kelebihan berat badan. Padahal sebaiknya di masa pertumbuhan pun orang tua harus menjaga kondisi berat badan anak tetap ideal.
Jaga agar bentuk tubuh anak tetap ideal dengan mengajaknya selalu berolahraga dan makan makanan yang sehat dan bergizi, caranya dengan memberikan porsi makan yang tepat dan sehat sehingga anak-anak bisa terhindar dari resiko obesitas.
Kesalahan dalam membiarkan kondisi obesitas pada anak bisa mengakibatkan resiko jangka panjang misalnya terkena beberapa penyakit seperti serangan jantung, hipertensi dan diabetes pada saat mereka dewasa nantinya.
2. Memberikan jadwal yang terlalu padat pada anak
Kebanyakan orang tua pasti menginginkan prestasi pendidikan yang terbaik pada anak mereka, Sehingga untuk mewujudkan hal itu akhirnya mereka mencoba menambah kegiatan belajar anak di luar jam sekolah.
Beberapa jadwal tambahan yang berlebihan bisa membuat anak anak kelelahan dan malah berakibat stres pada anak – anak. Hal inilah yang wajib kita waspadai dan harus kita hindari pada anak kita. Ajaklah anak diskusi mengenai kegiatan yang mereka jalani, jangan memaksakan jika anak tidak mampu mengikuti semua kegiatan tambahan tersebut. Seleksi dan pilah mana saja kegiatan yang disukai anak dan lebih memiliki prioritas untuk dijalankan.
3. Jadilah tauladan bagi anak, bukan hanya memberikan perintah saja
Saat akan mengarahkan anak melakukan sesuatu, akan lebih mudah jika anda juga ikut melakukan dan memberikan contoh terlebih dahulu. Misalnya seperti membersihkan rumah atau menyuruh anak bangun di pagi hari.
Berilah contoh secara langsung bagaimana cara membersihkan rumah yang benar dan berikan contoh dengan bangun terlebih dulu daripada anak sebelum anda menyuruh anak bangun di pagi hari. Keteladanan secara langsung akan lebih mudah diikuti oleh anak – anak kita daripada hanya dengan menyuruh secara lisan.
4. Tidak memperhatikan kesehatan anak sejak kecil
Pertumbuhan anak sejak usia dini perlu kita perhatikan lebih serius terutama mengenai kondisi kesehatan anak. Pastikan anak-anak kita mendapatkan paket imunisasi lengkap yang mereka butuhkan, pemeriksaan gigi sehat, dan juga proses tumbuh kembangnya.
Beberapa orang tua terkadang terlena dan tidak memperhatikan pertumbuhan dan kesehatan anak saat mereka masih kecil yang akhirnya mempengaruhi pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Hal inilah yang harus dihindari agar anak tetap tumbuh normal dan sehat.
5. Menyepelekan Bully-ing pada anak
Beberapa orang tua terutama yang berkarir di perusahaan mungkin lebih sedikit memiliki waktu untuk anak sehingga terkadang kurang memperhatikan perubahan sifat dan kepribadian yang terjadi pada anak-anak.
Saat ini kejadian bullying pada anak marak terjadi. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan sifat dan karakter pada anak-anak. Biasanya anak-anak yang menjadi korban bullying akan cenderung lebih pendiam dan menutup diri.
Kita sebagai orang tua harus lebih sensitif jika menyadari adanya perubahan pada anak kita saat di rumah. Jika anak-anak cenderung lebih pendiam atau menutup diri, atau bahkan terdapat bekas luka akibat bullying, cobalah ajak anak anak berdiskusi dengan pelan pelan dan dari hati ke hati.
Cobalah cari tau permasalahan apa yang sedang mereka hadapi dan buatlah mereka percaya kepada anda bahwa anda bukan hanya sebagai orang tua tetapi bisa juga menjadi teman dan pelindung bagi mereka. Lalu Carilah solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi oleh anak anda, misalnya dengan berbicara kepada pihak sekolah atau orang tua pelaku bullying untuk berdiskusi dan menemukan solusi yang terbaik.