5 Cara mudah agar anak mau mendengar anda

Parenting Anak – Teknik Mendidik anak merupakan sebuah seni yang sangat luar biasa, sebagai orang tua kita harus memiliki ekstra kesabaran, ekstra pengetahuan dan hal – hal lain yang mungkin tidak kita dapatkan saat pendidikan akademis. 

Cara agar anak mau mendengarkan kita

Salah satu seni mendidik yang harus orang tua kuasai adalah bagaimana caranya agar anak-anak mau mendengarkan setiap perkataan kita. Ada kalanya anak – anak akan “sedikit bertingkah” dengan tidak mau mendengarkan perintah atau perkataan kita.
Jangan buru-buru emosi atau bertindak keras jika kita dalam posisi tersebut, cobalah temukan solusi agar anak akan selalu mau mendengar setiap perkataan kita. Caranya ternyata cukup mudah dan kita pasti bisa membuat anak – anak mau mendengarkan setiap perkataan kita. Cobalah terapkan beberapa trik berikut ini agar anak-anak mau mendengarkan perkataan kita.

5 cara mudah dan manjur untuk membuat anak mau mendengarkan perkataan kita

1. Ucapkan dengan kalimat singkat 

Gunakan bahasa yang singkat dan mudah dimengerti pada saat ingin memerintahkan sesuatu kepada anak-anak. 
Jangan terlalu banyak kalimat dan juga bertele-tele, hal seperti ini yang malah akan membuat anak-anak semakin sulit mengerti apa yang ingin anda sampaikan atau perintahkan. 

2. Hindari kalimat perintah, biasakan anak menerima informasi

Jangan terlalu sering memberikan perintah, cobalah untuk merubah kalimat perintah dengan bahasa informatif yang akan melatih anak berfikir lebih kreatif.
Contoh sederhana seperti berikut ini :
“Singkirkan gelas Susu itu dari pinggir meja !”
Cobalah ganti dengan kalimat informasi seperti ini :
“Jika gelas susu itu terlalu kepinggir, nanti bisa tumpah”
Hanya dengan kalimat informasi seperti di atas, diharapkan anak-anak akan berinisiatif dan belajar mengambil keputusan untuk memindahkan gelas tersebut.
Selain itu anak anak tidak akan merasa terlalu sering disuruh suruh, hal yang akan membuat mereka semakin tidak mau mendengarkan omongan kita.

3. Berikan pilihan

Saat anak-anak sudah dalam situasi ngambeg dan tidak mau mendengar perkataan kita, sebuah hukuman justru akan membuat anak-anak semakin tidak menuruti omongan kita.
Alih-alih mereka akan menyadari kesalahan, Sebuah hukuman bisa jadi malah akan membuat mereka menjadi semakin keras kepala dan semakin melawan perkataan kita.
Cobalah mengajak anak untuk belajar menentukan pilihan, jelaskan beberapa opsi yang bisa anak-anak pilih, hal ini akan mengajarkan mereka menentukan mana yang salah dan benar. 
Jelaskan dan koreksi seandainya apa yang mereka pilih salah, atau bisa juga anda jelaskan apa konsekuensi dari keputusan atas pilihan yang mereka ambil.

4. Libatkan anak anak dalam membuat rencana

Melatih anak anak untuk terlibat dalam membuat sebuah rencana merupakan salah satu cara agar komunikasi dua arah antara anda dan anak anak bisa lebih mudah terjalin. 
Contoh kecil seperti menawarkan rencana kegiatan apa yang akan anda dan anak anak lakukan di hari libur, cobalah ikuti ide yang mungkin mereka sampaikan. 
Saat anak – anak merasa bahwa perkataan mereka kita dengar dan kita terima dengan baik, maka anak – anak juga akan terbiasa untuk mau mendengarkan perkataan orang lain,  berharap anak anak juga akan selalu mau mengikuti hal hal yang ingin kita sampaikan kepada mereka.

5. Cobalah pahami perasaan anak-anak

Ketika anak-anak dalam kondisi menangis karena suatu hal, jangan buru-buru menyuruh anak untuk berhenti menangis tanpa kita tau apa penyebab tangisannya atau perasaan apa yang dia rasakan. 
Menyuruh anak diam hanya akan membuat mereka berpikir bahwa kita sebagai orang tua tidak mau mengerti perasaan yang sedang anak-anak ingin sampaikan dalam sebuah tangisan.
Saat kita dihadapkan dalam sebuah kondisi dimana anak-anak sedang menangis, cobalah lakukan pendekatan perlahan dengan menanyakan sebab kenapa ia menangis, atau kita juga bisa menanyakan perasaan apa yang ia rasakan sehingga membuat anak-anak menangis.
Dengan menunjukkan perhatian anda, perlahan anak anak akan berhenti menangis dengan sendirinya. Anak-anak juga akan lebih menghargai anda karena merasa lebih diperhatikan, mereka akan meras bahwa kita berusaha memahami juga perasaan  atau permasalahan mereka.