5 Hal penting yang orang tua harus waspadai dalam mendidik anak agar tidak Depresi

Banyak kejadian dan fakta yang menyebutkan bahwa beberapa anak mengalami depresi dalam masa pertumbuhan mereka. Dan yang cukup mengejutkan saat diketahui penyebab mereka menjadi depresi adalah,  sebagian anak yang mengalami depresi ternyata malah disebabkan karena kesalahan orang tua mereka dalam proses mendidik dan membesarkan anak.

Parenting cegah depresi

Tanpa disadari mungkin ada beberapa kata-kata atau perbuatan para orang tua yang niatnya baik untuk mendidik anak, tetapi karena salah dalam cara penyampaian atau situasi yang malah membuat anak bukannya termotivasi tetapi malah menjadi depresi.
Oleh karena itu, kita sebagai orang tua wajib untuk lebih berhati-hati dalam mendidik anak, khususnya dalam berucap ataupun bertindak agar anak-anak bisa memahami apa yang kita sampaikan dengan baik dan menghindari kejadian depresi. 
Hal ini Karena pembentukan karakter anak  dan pertumbuhan anak dimulai dari lingkungan keluarga sejak mereka masih usia balita hingga dewasa. Perhatikan jika terlihat ada perubahan pada karakter anak , segera mengambil tindakan dan tunjukkan bahwa anda perduli dengan permasalahan mereka.
Berikut ini adalah rangkuman  beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebab anak-anak menjadi depresi yang wajib kita ketahui sebagai orang tua dan bisa kita hindari dalam mendidik anak-anak kita.

1. Suka membandingkan anak dengan saudara mereka atau teman

Salah satu penyebab kejadian deperesi anak yang paling banyak terjadi dan tidak disadari oleh orang tua adalah terlalu seringnya para orang tua membanding-bandingkan anak-anak dengan anak lain, atau saudara mereka.
Jika terlalu sering membandingkan anak dengan anak lain akan membuat mereka merasa minder atau bahkan membuat mereka merasa tidak dihargai atau tidak berarti di hadapan orang tua. 
Dan yang terburuk mungkin anak anak malah akan merasa  kehadiran mereka di keluarga atau lingkungan tidak dibutuhkan dan hanya menjadi beban. Akhirnya mereka akan mengalami kondisi depresi yang sangat kurang baik untuk pertumbuhan mereka.

2. Sering memarahi anak


Penyebab lain kejadian depresi pada anak adalah seringnya para orang tua memarahi anak secara berlebihan. 
Usia anak-anak adalah masa dimana mereka dalam fase belajar untuk memahami mana yang salah dan mana yang benar. Dan jika setiap melakukan kesalahan kita hanya memarahi mereka, dikhawatirkan malah akan membuat mereka semakin depresi.
Hindari dan kontrol emosi anda sebagai orang tua. Jika anak-anak melakukan kesalahan ajaklah diskusi dan mencari solusi dari kesalahan yang sudah terjadi. 
Ajarkan kepada mereka bahwa melakukan kesalahan itu biasa namun jangan sampai terulang terus menerus. Arahkan agar mereka menjadi lebih kritis dari setiap masalah yang mereka hadapi. Justru dari sebuah kesalahan terkadang malah bisa menjadi sebuah kesempatan agar mereka berubah menjadi lebih baik.
3. Berteriak atau membentak
Jangan terlalu sering berteriak atau membentak anak, hal ini juga merupakan salah satu faktor penyebab kejadian depresi pada anak-anak kita.
Masa pertumbuhan pada anak adalah masa dimana mereka akan banyak-banyak merekam pelajaran dari apa yang mereka jalani sehari hari. jika kita sering  membentak atau berkata kasar kepada anak anak, maka hal ini akan tersimpan sebagai memori yang mereka simpan.
Rekaman memori yang menumpuk dimana mereka seding dibentak atau menerima ucapan kasar juga bisa membuat mereka melakukan hal yang sama dan membuat anak-anak menjadi pribadi dengan karakter yang keras atau malah sebaliknya, seringnya menerima kemarahan dan kata kasar malah membuat mereka jadi depresi.
4. Berekspektasi terlalu tinggi pada anak
Sebagian atau bahkan hampir semua Orang tua memang memiliki niat agar anak mereka nantinya akan menjadi orang yang sukses di dalam kehidupannya. 
Hal inilah yang lalu memunculkan harapan dan ekspektasi yang tinggi untuk anak-anak. Lalu dalam penerapannya kita para irang tua menjadi menerapkan standart yang cukup tinggi untuk keberhasilan anak dalam kehidupan mereka.
Hal itu bisa saja menjadi baik dan anak akan termotivasi untuk menjadi lebih baik. Namun setiap anak-anak akan memiliki karakter dan sifat yang berbeda – beda. Ekpektasi tinggi yang kita tanamkan pada anak bisa jadi akan menuntun mereka menuju kesuksesan. 
Namun sebaliknya, jika anak-anak kurang beruntung dan tidak mencapai apa yang orang tua inginkan sesuai ekspektasi  orang tua, hal ini malah akan membuat mereka menjadi stres dan berujung pada kejadian  depresi.

5. Sering merasa diremehkan

Terkadang kita para orang tua hanya menilai keberhasilan anak-anak dari standart angka saja. Lalu kemudian kita para orang tua seolah-olah tidak menghargai proses dan perjuangan anak dalam mencapai angka yang mereka kejar. Anak – anak bisa jadi lalu akan merasa bahwa mereka gagal dan akhirnya menjadi depresi.
Hal ini merupakan sesuatu yang salah, tetaplah memberikan apresiasi atau pujian untuk proses yang sudah mereka lakukan, tambahkan juga motivasi agar mereka akan menjadi lebih baik lagi untuk kelanjutannya.