Legenda Tempat Wisata Rawa Pening, fasilitas dan harga tiket masuknya

Rawa Pening adalah sebuah waduk atau danau alami yang memiliki luas hampir mencapai 3.000 meter persegi. Lokasi tempat wisata Rawa Pening terletak di Kota Salatiga yang tidak jauh dari ibukota Jawa Tengah atau kota Semarang. Akses yang dekat dan mudah ini membuatnya sering dikunjungi oleh wisatawan yang kebetulan lewat ke salatiga.

Untuk menuju ke lokasi Rawa Pening kita hanya memerlukan waktu kurang lebih setengah jam perjalanan dari kota semarang melalui akses tol semarang-solo. Dari arah semarang kita ambil pintu keluar Tol Bawen, maka anda akan langsung disambut dengan keindahan waduk Rawa Pening. Pemandangan alam yang cantik dan luar biasa perpaduan antara keindahan danau rawa pening dengan latar belakang bukit dan pegunungan yang mengelilinginya.
Nah di balik keindahan panorama alam yang bisa kita nikmati, ternyata keberadaan Rawa Pening juga menyimpan sebuah cerita yang menarik untuk disimak. Terdapat sebuah legenda atau cerita rakyat yang menceritakan soal awal mula terbentuknya rawa pening ini. Apakah ini mitos atau fakta? Kita simak saja yuk ceritanya  berikut ini..

Sejarah dan Legenda Rawa Pening


Jauh sebelum rawa pening terlihat seperti kondisi sekarang ini, konon lokasi yang sekarang menjadi rawa ini dulunya adalah sebuah desa bernama Malwapati. Sebuah desa yang makmur dan ditempati oleh banyak penduduk. Di desa ini terdapat salah satu penduduk yang bernama Baru Klinting, yang konon katanya sangat sakti mandraguna.
Namun dibalik kesaktiannya, Baru Klinting ternyata memiliki fisik tubuh yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Hal inilah yang membuatnya tidak diterima olah masyarakat desa malwapati seperti penduduk lainnya.
Mendapatkan perlakuan seperti itu, Baru Klinting lalu ingin memberikan pelajaran kepada penduduk desa itu. Ia menancapkan sebatang lidi ke dalam tanah, lalu menantang siapapun untuk mencabutnya, Dan menjanjikan hadiah bagi siapapun yang berhasil mencabutnya. Banyak penduduk yang tertarik untuk mencoba mencabut batang lidi itu demi untuk memenangkan sayembara, namun semua yang mencoba dan berusaha ternyata gagal.
Lalu setelah semuanya gagal mencoba, akhirnya Baru Klinting mencabut lidi itu sendiri. Dan setelah lidi berhasil tercabut dari tanah, mendadak keluar air dari bekas lubang lidi yang dicabut oleh baru Klinting. Air yang keluar ternyata tak pernah berhenti dan terus menerus keluar hingga akhirnya menenggelamkan desa Malwapati hingga terbentuk Danau Atau Rawa Pening seperti sekarang ini. Nah itulah legenda, mitos atau cerita rakyat yang diyakini dan diceritakan secara turun temurun hingga saat ini. 
Terlepas dari kebenaran cerita diatas, tidak bisa dipungkiri bahwa keindahan Rawa Pening adalah sebuah anugerah Alam dari sang Pencipta yang bisa kita nikmati seperti sekarang ini. Terbukti dari banyaknya foto-foto yang mengabadikan berbagai sudut indah dari Rawa Pening. 
Fasilitas yang tersedia di Rawa Pening antara lain anda bisa berkunjung ke kampoeng wisata dan  bukit Cinta. Di Kampung wisata anda bisa menikmati berbagai kuliner seperti menu olahan  ikan, atau mencoba beberapa wahana yang tersedia  seperti menaiki becak wisata, bermain ATP atau menyusuri Rawa Pening dengan menaiki perahu bermotor. Untuk harga tiket masuk ke Rawa Pening cukup terjangkau, per orang hanya dikenakan biaya masuk sebesar 2.500 rupiah. Untuk sewa ATP per 15 menit anda harus membayar 30.000 dan becak air hanya 15.000 rupiah saja.
Nah, Demikian sedikit informasi terkait legenda asal muasal terjadinya Rawa Pening dan fasilitas apa saja yang bisa anda nikmati disana. 
Sampai Jumpa di Rawa Pening dan tempat-tempat wisata lainnya ya..